IMPIAN GADIS KECIL

2 02 2009

Pagi ini hujan lumayan lebat mengguyur Jakarta, ya biasalah namanya juga Jakarta kalau hujan pasti identik dengan banjir. Untunglah rumahku tidak terletak dikawasan banjir, tapi tetap saja merepotkan, karena aku harus mengambil jalan memutar untuk menghindarinya. Apalagi hari ini, aku harus menempuh waktu yang cukup lama untuk menuju kekantor. Tiba-tiba  lagu afgan mengalun dihp ku, kulihat ada sms masuk. “Mas.. hari ini kantor ditutup, karena banjir”. OMG.. kenapa enggak dari tadi smsnya, pikir ku. Akhirnya dengan terpaksa aku putar haluan untuk kembali ke rumah.

 

Saat memasuki kawasan manggarai, aku teringat akan rumah singgah yang sudah lama tidak aku kunjungi, tiba-tiba saja aku kangen dengan para penghuninya. Tanpa pikir panjang aku larikan kendaraan kearah sana, dari pada aku sendirian dirumah, tak ada pula yang bisa kukerjakan, pikir ku saat itu. Tak berapa lama aku pun sampai ditempat tersebut. Sesaat aku terkagum dibuatnya, keadaannya kini sungguh berubah, begitu rapi dan terawat, bener-bener aku tidak menyangka, ternyata mereka merawatnya dengan baik.

 

Aku parkirkan kendaraan ku di halaman rumah singgah tersebut. Kemudian aku masuk kedalam rumah itu. Ah.. alangkah senangnya aku, ternyata didalamnya begitu rapi dan menyenangkan. Mereka begitu senang melihat kedatangan ku. Pandanganku menyapu setiap sudut ruang tamu rumah mungil ini. Sesaat mataku menangkap gadis kecil menyendiri di salah satu sudut ruangan. Raut mukannya terlihat muram dan tampak begitu menyedihkan. Ku hampiri dirinya hanya sekedar ingin menanyakan mengapa ia begitu murung.

 

“Pagi Rin.. kok sendirian aja sih, Tidak main sama teman-temanmu ?” Tanya ku. “Pagi om endut.. enggak om, o iya om udah dari tadi datangnya, kok Rini enggak dengar sih.” Jawab nya, sedikit terkejut. “Om endut baru datang kok, ya.. terang aja kamu enggak tau, dari tadi om lihat kamu melamun aja. Sini dekat om, om bawa makanan kesukaan mu nih, tadi om mampir ke toko kue sebelum kesini.” Ajaku sambil mengeluarkan plastik kue dari tas ku. Dengan berjalan terburu-buru ia mendatangiku sambil berkata “Om.. Rini kangen sama om, om Teguh, Tante melan, Om boby, om Rony, Tante tika, dan Om Wawan, Kenapa sih kok sekarang pada jarang datang kemari ? sudah lupa sama Rini ya.. ?”, Sejenak akupun tertegun, ah ternyata memang aku dan teman-teman sudah cukup lama tak berkunjung kemari. “Tidak lah sayang, om tak melupakan kalian semua, maaf kan om dan teman-teman om ya. Memang belakangan ini kami agak sibuk dengan urusan kami masing-masing, tapi om janji kok mulai besok, om akan luangkan waktu untuk kalian. Jadi ini yang membuat kamu terlihat sedih?” tanyaku. “Ini hanya salah satunya om. Sebenarnya, setiap kali hujan Rini ingat sama Ayah dan Ibu, Rini kangen sama beliau berdua om.” Jawabnya lirih sambil tangannya memelukku begitu erat, seakan tak ingin melepaskanku. “Sudah lah sayang beliau berdua sudah tenang di alam sana.” Ujarku berusaha untuk menghiburnya.

 

Anganku pun melayang ke 3 tahun silam saat kami berlima (Aku, Boby, Tika, Koh Wawan, Ci Melan) menemukanya sedang menangis  di perempatan lampu merah arah pemuda dibawah jalan layang. Seorang gadis kecil berumur 6 tahun menangisi kepergian kedua orang tuanya karena korban tabrak lari. Begitu menyedihkan sekali kondisinnya saat itu. Dan disinilah awal kami mengenal dirinya, gadis manis yang bernasib malang.

 

“Om.. Kira-kira Rini bisa enggak ya jadi dokter seperti om Teguh?” Tanya Rini membuyarkan lamunanku. “Oh.. kamu ingin jadi dokter toh Rin, bagus itu, kalau kamu rajin belajar dan berdoa pasti bisa kok.” Jawabku antusias, untuk memberikan semangat padanya. “Iya om, Rini ingin sekali. Rini ingin sekali seperti om Teguh, yang bisa menolong banyak orang. Terutama teman-teman penghuni rumah ini. Agar mereka tidak mengalami nasib seperti Rini.” Ucapnya, lagi-lagi memelukku erat. Ya Allah ternyata kejadian 3 tahun lalu begitu membekas dihatinya.

 Terimakasih ya Allah, kau masih memberikanku kehidupan yang lebih baik dibandingkan anak ini. Mungkin aku takkan sekuat anak ini, dimana ia harus kehilangan kedua orang tuanya saat umurnya belum genap 6 tahun. Mungkin aku takkan setegar anak ini saat ia merindukan kasih sayang kedua orang tuanya yang hilang. Dan mungkin aku takkan setabah anak ini, ketika aku harus berada dijalanan berjuang menghadapi kerasnya dunia  Atau mungkin juga aku takkan sesabar anak ini saat harus menerima hinaan, cacian, dan cibiran demi sesuap nasi dan kelangsungan hidupnya.

 

NB : Tulisan ini ku dedikasikan buat sahabtku mas teguh. Smoga mas membacanya, agar mas tahu bahwa ada bidadari kecil yang begitu sayang dan mengagumi mas, dan butuh bimbingan dari mas untuk meraih cita-citanya. Jadi jangan menyerah dengan penyakit mu mas dan jangan pernah merasa sendiri dan tak berarti (Seandainya kalian berada diposisiku). Dan buat kalian semua yang mengalami hal yang serupa tapi tak sama, yakin lah bahwa Tuhan itu maha penyayang. So don’t give-up.


Aksi

Information

23 responses

2 02 2009
ernalilis

ehmmm.. jadi Pertamanya ya? Its so sweet Abi..
Semoga Rininya dapat mencapai apa yang dia inginkan dan Juga Mas Teguh… Never givu up Mas..!

Abindut:
selamat ya mbake, satu piring somay nanti aku antar kerumah..

2 02 2009
ernalilis

BTW kok bawanya kue sih.. kok gak siomay..?

Abindut:
wakakaka.. Abis gimana donk mbake ujan masa suruh dorong gerobak somay sih…
lagi pula si rini kan enggak suka somay… sukanya kue.. he..he..he (kue gemblong)

3 02 2009
kenuzi50

Bi, ini abi yg sebenarnya. Salut. Alamatnya di mana bi, siapa tahu suatu saat bisa ke sana… Salam buat adik2ku di rumah singgah, doa kami selalu…

Abindut:
Wakakakak… bukan kang ini abi yang abis kebanjiran dan keujanan, stress enggak bisa jualan somay…
Alamatnya nanti ya, saya enggak tau pasti jalan dan RT, RW tapi kalau mau kesana nanti diantar aja..

3 02 2009
kenuzi50

Ini nerusin gosip mbak erna. Undangannya tak tunggu.,jiakakakkkkk…

Abindut:
Duh… Gosip apa lagi sih ?… undangan apa?
duh susah kalau jadi seleb (narsis.com)
makan somay gratisan… kalau itu mah enggak usah pake undangan, datang aja langsung nanti gratis makan somay…

3 02 2009
casual cutie

kasian ya si Rini. semoga dia bisa menjadi apa yg diimpikannya selama ini

Abindut:
Rini hanya satu dari sekian banyak anak yang bernasib malang, yang kehilangan masa kecilnya..
Smoga anak-anak lain juga bisa meraih impian mereka..

3 02 2009
ahsinmuslim

selalu ada cerita dalam setiap peristiwa.
dan gadis kecil itu, dengan kisah getirnya, serta mimpi-mimpinya,
adalah sebait cerita pada segmen ruang perih di negeri ini.
semoga ruang gelap di hatinya beranjak cerah

Abindut:
Amin smoga kepedihan Rini tak dialami oleh anak, adik, ataupun saudara kita…
Rini adalah satu dari sekian banyak anak-anak yang harus berada dijalan karena alasan faktor ekonomi.

3 02 2009
Wawan

Hallo ndut…
Ah tulisan loe kali bikin gw kangen sama rumah itu..
sayang kemarin pas gw ke Jakarta enggak mampir kesana.. Gimana keadaan anak-anak ndut, trus siteguh masih suka kesana kan?

Abindut:
Anak-anak baik koh..
Kemarin mereka pada nanyain kokoh tuh, kangen sepertinya, Mereka mau ngajak ngamen bareng tuh katanya… trus makan nasi bungkus di wartegnya pak kumis.. he..he.
Mas Teguh baik-baik aja kok, kata Rini dia udah sering kerumah lagi… Semangat hidupnya sudah mulai kembali..

3 02 2009
Ria

abi…ternyata romantis ya kekekekekeke

berbagi…itu adalah satu kata yang buatku sangat penting, sedikit tetapi bisa menyentuh dan merangkul banyak orang lain di sekeliling kita…and you know bi…you did it ^_^

Kalau aku ke jakarta, kenalin dunk sama anak2 di rumah singgah itu 😉

Abindut:
Ah… kali ini komen mu membuat hati ini malu…
*lari kekolong meja sambil nutupin muka*
Beneran kamu mau Ria, dan pastinya mereka akan senang mendapatkan tante baru…

4 02 2009
fandi88

salam kenal,, maen yuk ke rumah fandy,,, rombongan jg bisa loh,, 🙂

Abindut:
oke fan.. insya Allah nanti malam ya.. sekarang masih jam kerja… he..he..he nanti ketaun bos :D)

4 02 2009
Farrel

Semoga impian Rini terwujud…

Abindut:
Tentunya anak-anak lain juga ya rel…

4 02 2009
omiyan

sebuah inspirasi buat kita juga

Abindut:
Sekaligus pelajaran buat kita juga mas.. 🙂

4 02 2009
relalasido

bi, mampir kerumahku yang baru dong….(sekalian bawain somay..:D)

Abindut:
Waduh kan sudah meninggalkan jejak disana, malah enggak kebagian sovenirnya kang.. 🙂

4 02 2009
Nadiah Alwi

Semoga Rini bisa berkarya seperti Oom Teguh-nya dan justru menjadi penyemangat untuk beliau. Amin.

Abindut:
Smoga anak-anak yang lain juga bisa meraih cita-citanya..

4 02 2009
Heru

semoga rini bisa mencapai cita-cita nya amin

4 02 2009
Ririn

Salam kenal…
Bikin sku termehek-mehek….hikz..

Abindut:
waduh maaf mbak aku enggak suka nonton acara itu, walaupun aku yang jadi pembawa acaranya 😀

6 02 2009
hanif

Aku terharu membacannya. Ternyata aku masih menjadi orang yang lebih beruntung. Dukung terus Mas cita-cita Rini.

Abindut:
Masih banyak anak-anak seperti Rini yang kehilangan masa kecilnya… Sepatutnya kita memang wajib bersyukur

6 02 2009
riez1929

nice n cool kang…

-so salam kenal kang-

Abindut:
Makasih mas atas kunjungannya…
salam kenal kembali, sering balik ya…
nanti saya akan ke tempat mas…

7 02 2009
tanti

Abi,
titip sampein buat Rini ya :
tetap pegang cita-citanya,
buat itu sebagai mimpi yang dia yakini akan tercapai,
jangan sampai goyah,
tetap semangat,
yakin pasti selalu akan ada jalan
nanti cita-citanya pasti akan tercapai !!
🙂

Abindut:
Thanks mbak atas supportnya…

7 02 2009
relalasido

abi, lagi ngapain yah….. postingan barunya mana, bi…???

Abindut:
Iya nih kang… lagi belum termenung sibuk ngurusin somaynya…

7 02 2009
Hilal Achmad

wah .. saya jadi inget rumah anak jalanan yang dulu pernah saya asuh juga .. it’s about 7 years back .. di tanah abang … ehhh .. jadi inget

Abindut:
Sekarang gimana mas.. mudah-mudahan masih tetap berjalan ya…

12 02 2009
Dede Dim-Dim ^_^

Semoga ALLAH senantiasa memberikan rahmat-Nya kepada malaikat kecil yang bernama RINI itu ya mas ^-^ sehingga apa yang menjadi cita2 bisa terwujud dan ia bisa menjadi mentari yang bersinar menerangi setiap orang yang membutuhkannya kelak,
Aaammmiinnn….

*menunduk & berdoa*

Abindut:
Amin…
dan tentunya anak-anak yang lainnya…

15 02 2009
shofiyah

Assalamu’alaykum..,
Semoga tak ada lara lagi di dunia..,
San anak itu kak..,
bagaimana sekarang nasibnya?!
masih sekolah kah?!
jadi ingat temen-temen rumah cahaya.,
Stop bullying..,
trackficking
child abuse!!

Walaikumsallam wr.wb.
Smoga ya… anak itu baik-baik saja kok makasih perhatiannya..

18 02 2009
Upik

Inilah hidup Mas.. penuh dengan perjuangan rasa di setiap episodenya. Setidaknya kita jadi lebih bersyukur ya…

Abindut:
Bener sekali mbak..
Hidup ini butuh dengan perjuangan, Selaknya lah kita bersyukur, dan kita harus selalu melihat kebawah, setidaknya itu bisa membuat kita bisa selalu bersyukur…

Tinggalkan komentar