Pagi tadi aku sempatkan untuk berziarah, karena hari ini tepat satu tahun aku kehilangan seseorang yang selama ini mengisi riak-riak kehidupanku. Seorang sahabat yang telah begitu banyak mengajarkan ku arti kehidupan. Sahabat yang tak pernah lelah menemaniku, menjadi sandaran ku saat ku tak sanggup untuk berdiri, menghiburku kala hati ini dirundung kesedihan, dan memotivasiku saat aku kehilangan gairah hidup. Sahabat yang telah berhasil merubahku menjadi seseorang yang berbeda, lebih berani menghadapi kehidupan. Sahabat yang tak pernah bosan mengingatkan ku saat aku mulai berpaling dari jalan-Nya.
Aku ingat 10 tahun lalu, saat aku pertama kali mengenal mu, dengan kesederhanaan mu kau tawarkan persahabatan ini. Takala aku tak pernah mempercayai apa itu persahabatan. Dengan kesabaranmu, kau tetap mendekatiku dan memberikan keyakinan pada diriku bahwa persahabatan itu indah. Aku ingat sahabat, saat aku begitu terpukul karena mengalami kegagalan dalam study ku. Kau terus menghiburku, kau tak pernah sedikitpun meninggalkan ku. Dengan setia dan penuh kesabaran layak seorang kakak, kau tetap berada disampingku, kau tak pernah memaksakan nasehat-nasehat mu untuk aku terima. Dengan caramu, kau membiarkan aku untuk menikmati rasa kegagalanku, sambil sesekali kau sisipkan kata-kata bijakmu yang mampu membuat ku tersadar.
Kau pulalah yang memperkenalkan aku dengan Koh Wawan dan Ci Melan, para sahabatmu yang kini menjadi sahabatku juga. Bersama mereka kau buat hidupku menjadi berwarna, dimana sebelumnya aku hanya mengenal dua warna hitam dan putih. Sejak kehadiran dirimu aku mengenal beraneka warna yang ternyata begitu menyenangkan. Akupun ingat tak kala, karena egoku aku meninggalkan mu, tapi kau tetap menjagaku tanpa sepengetahuanku (Surat Terakhir).
Sahabat… kalimat mu masih terpatri dihati ini saat kau bilang :
“Dunia ini bukanlah tempat peristirahatan terakhir kita, melainkan kesempatan terakhir bagi kita untuk mendapatkan kebahagian di persinggahan terakhir nanti (Akhirat)”.
Dan saat aku melakukan kesalahan kau hanya bilang :
“Manusia yang baik bukanlah manusia yang tidak pernah melakukan kesalahan, tapi manusia yang mau bertobat pada-Nya dan tidak mengulang kesalahan itu”
Saat aku mengadukan kisah cintaku padamu, kau bilang :
“Hati ini milik Allah, Dia lah yang membolak-balikan hati ini, Dia yang membuat hati ini bahagia, gembira, bahkan sedih dan sakit, mohonlah padaNya untuk menyembuhkan sakit hatimu, dan hanya dengan takarub padaNya kamu bisa ikhlas menerima semua itu. Mintalah pada-Nya, agar hati ini terpaut hanya pada-Nya sehingga bisa mencintai dan merindukan-Nya melebihi apapun didunia ini. Karena cinta sejati itu hanya ada pada diri-Nya”
Saat aku kecewa karena tertipu oleh rekan bisnis ku, kau bilang :
“Harta itu adalah milik Allah dan akan kembali padaNya jika Dia menginginkanNya, cobalah kamu ingat-ingat lagi, Apa kamu sudah memberikannya pada mereka (fakir miskin), karena 2.5% dari harta yang kau dapat adalah milik mereka (fakir miskin)”
Saat aku kecewa karena aku tidak mendapatkan apa yang kuinginkan, sekali lagi kau mengatakan :
“Mungkin inilah yang terbaik bagimu menurut –Nya, karena Apa yang menurutmu baik, belum tentu baik menurut-Nya, tapi yang baik dimata-Nya pastilah baik untukmu. Dia maha tahu. Berdoalah pada-Nya agar menjadikan yang baik menurut-Nya juga baik di mata dan hatimu, sehingga kau ikhlas menerima semua ketentuan-Nya.”
Dan saat aku begitu terpukul karena kehilang Roni, sahabat yang kukenal sejak masa SMP, dengan tenang kau mengatakan :
“Bi… hidup ini punya 2 kutub yang keduanya saling berlawanan tapi tetap saling melengkapi. Allah menciptakan Siang dan juga malam, yang keduanya pasti akan berganti seiringnya waktu. Oleh karna itulah saat kita bertemu dengan seseorang, selanyaklah kita bersiap akan kehilangan orang tersebut. Ini hukum alam Bi…, sama halnya kehidupan maka akan diakhiri dengan kematian. Didunia ini tak ada yang kekal, itulah kenapa Kita wajib mencintai-Nya melebihi apapun, karena hanya sang Khaliklah yang kekal. Sudah sepantasnya itu kita lakukan”.
Waktu aku berdebat padamu bahwa semua itu tak semudah yang kau katakan, kau hanya tersenyum, lalu kau mengatakan
“Kamu benar ndut… , yakinlah akan kebesarannya, serahkan dan pasrahkan semua pada-Nya, Dia maha besar, maha penyayang, maha pemurah.”
Terimakasih sahabat, kau telah memberikan keindahan persahabatan. Walaupun kini kau tidak lagi bersama-sama ku, tapi kau akan tetap berada dalam hati ini. Persahabatan ini takan lekang oleh waktu. Kehadiranmu telah mengubah hidupku.
Maafkan Aku yang belum sempat membalas semua yang telah kau berikan padaku. Bahkan saat terakhirmu pun aku tak berada disisimu. Itulah penyesalan terdalamku. Tak mendampingimu saat kau kembali ke Sang Khalik. Aku hanya hadir saat kau ditempakan pada peristirahatanmu terakhir. Mungkin keinginanmu takkan mungkin terlaksana untuk menjodohkan anak-anak kita nanti. Tapi beberapa cita-cita luhur mu sebagian telah terwujud. Orang yang begitu kau kasihi kini telah menemukan pengganti dirimu dan dia hidup bahagia diseberang pulau sana (kecerian itu akhirnya kembali). Rumah singgah yang kau cetuskan bersama Rony kini masih tetap berdiri. Aku, Koh wawan dan Ci Melan akan tetap berusaha agar rumah itu tetap berdiri dan berguna bagi anak-anak jalanan, seperti yang kau dan Roni inginkan.
Sahabat… kini kau bisa tenang disana. Kau tak perlu mengkhawatirkan diriku ini. Aku telah menemukan seseorang yang begitu baik, begitu sayang, dan aku juga menyayangi dan mencintainya. Namun aku sedih, kau dan Roni tak bisa menjadi saksi saat aku mengikrarkan janji dengan dirinya.
Saya turut berduka cita atas kepergian seorang sahabat sejati. Semoga tenang disisi-Nya… Amiin…
keduax 😛
malem bi….commentnnya nanti ya 😉
Ikut berduka cita, great.. postingan yang sarat makna.
ada datang, ada pergi. seorang sahabat pergi, seribu sahabat datang. gandeng tangan saya, bi…… 😦
bi. postingan yg ini keren abis. bisa ngisi kutbah besok jum’at di masjid deket rumah ana bi….???
baca sampai tuntas …
tidak terasa banyak makna saya dapat.
turut berdukacita. Sahabatmu sungguh luarbiasa.
kami sekarang juga sahabatmu, Mas Abi, walaupun tak sebaik dan sebijak sahabatmu.
Hidup dan mati, awal dan akhir, bertemu dan berpisah…adalah sepasang-sepasang. 😀
Peristiwalah yang mengubah dan membuat kita mengerti.
Aku yakin dari sana sahabatmu akan tersenyum melihat Mas Abi yang berbeda, dan selalu kepergian yang membuat kita merasa seseorang berarti.
Turut berduka cita…kuharap dia lebih bahagia daripada didunia fana.
Malam Abi..
Abi kangen ya?
Ya itulah sahabat Abi. Semoga sahabatnya diterima disisiNya..
Ehmm mbake pasti speechlees gini bila bertamu dipost yang biru ya?
Sahabat yang baik itu anugrah karena mencarinya tak mudah. Urusan timbal balik itu harus tetap kita jaga jika ingin mendapatkan sahabat yang baik. Turut berduka cita. Ternyata ada orang baik yang belum kukenal ya….
Sahabat adalah seseorang yang sangat amat dekat dan mengenal kita…
Aku punya sahabat dari SMP namanya Joe…dia tetangga dan akhirnya merried dengan temen segeng kita juga waktu SMP…tapi apa daya bi…dia meninggal ketika istinya mengandung 8 bulan karena kecelakaan motor….
jadi kangen dia 😦
Walah ndut… gw eggak nyangka loe nulis ini…
Tuh kan gw jadi kangen…. 😦
Kemarin gw cuman sebentar
habis… gw harus buru-buru balik, si teddy beer sakit..
sahabat yang baik akan selalu terkenang selamanya
sungguh beruntung yah..memiliki sahabat seperti itu, ikhlashkan dan doakan dia dan kita gak boleh tenggelam dalam kesedihan karena kita masih memiliki banyak sahabat, bahkan bukan sekedar sahabat tapi adalah saudara, ya… saudara yang diikat karena persamaan aqidah, aqidah islam.
emang kalau kita kehilangan sahabat sangat sakit sekli apalagi kalau dia sahabat dekat kita……………………
aku da sering menglaminya………
ikut berduka cita. sedih ya kalo ditinggal sahabat…
Gak ada satu orang pun dimuka bumi ini yang ingin kehilangan orang terbaik dalam hidupnya. Apalagi sahabat… Tapi Tuhan pasti punya rencananya sendiri. Dan kita hanya bisa bersyukur karena bisa menjadi sahabatnya..
Turut berbela sungkawa pada sahabatmu, dan salam kenal dariku untukmu…
sahabat bagai keluarga yang tak bisa dipisahkan.. dan sabar adalah kunci semuanya..
Salam silaturahim… 🙂
sahabatnya bijak amat ya bi? beruntung kamu..
Sahabat adalah obat… semoga bisa dapet lebih banyak sabahat lagi ya 🙂
Selamat Ulang tahun sahabatku abi….
karena kita sahabat, walaupun telat gpp kan?
kuenya mana? bagi dunk 😉
*kabur sebelum di timpuk* 😀
Halooooww…..mas abi ^.^
Maap baru bisa coret2 commnet, soale de lagi UAS nie (NgeleS.Com) 😀
Saat de baca postingannya mas abi ini, de jadi kangen banget sama sahabat SMP de yang dah lost contact….
Makasi ya mas abi, setidaknya postingan ini membuat de mengenang semua sahabat de lagi ^-^
Sebuah keindahan persahabatan itu sering kali tak tergantikan sahabatku, bahkan oleh pasangan hidup kita sekalipun…
Semoga sahabat2mu itu akan dapat diterima dan mendapat tempat yang layak disisiNYA yaa..
Dan Kau, aku dan kita2 semua yang masih diberi perpanjangan nafas oleh Allah bisa menjadi sahabat yang baik bagi orang-orang disekitar kita yaa.. 🙂
Very inspiring and good posting sahabatku.. 🙂